Tentang Limit

Limit... (pendekatan)

Dinamakan suatu fungsi f(x) jika dia mampu memetakan seluruh nilai x pada sumbu y. Pada grafik x-y, dia akan menghasilkan garis kontinu (terus menerus).

Lalu terjadilah permasalahan itu. Ada fungsi2 tertentu yang menghasilkan garis patah/tak kontinu pada beberapa nilai x. Terjadilah crass, fracture, dan tidak ditemukan titik temu. Sebagaimana manusia yang mengalami perselisihan. Dia mengalami patah, putus, atau apalah namanya.

Dalam dunia matematika, hal ini tidak bisa diterima. Keyakinan akan adanya sistem yang mampu menjawab 'titik patah' ini terus dikembangkan. Ditemukanlah suatu metode yang kita kenal sebagai : Limit.

Limit/pendekatan. Sebelum persamaan matematis berhasil diturunkan, nilai limit dicari dari pendekatan arah kiri nilai x dan arah kanan nilai x.
Apakah harus dari dua arah?
Ya harus. Agar kita mendapatkan nilai obyektif dari pendekatan yg dilakukan.

Jika kemudian metode limit ini kita terapkan dalam konteks hubungan antar manusia. Selama fungsi x nya sama, selama tujuan hidupnya sama, saya kira tak ada persoalan yang tak mampu diselesaikan dengan sistem 'pendekatan'. Catat ya..tujuan hidup yang sama.

Jadi, dengan pendekatan yang dilakukan dalam dua arah. Menekan ego masing-masing, saling mentoleransi kekurangan. Niscaya kontinuitas fungsi akan terjaga.

Selamat belajar dari 'limit'

dy puspita
(060219

#catatansore

Comments

Popular Posts