Episode Cinta...

Pada malam yang tak bisa mengelak dari kelam, tiba-tiba aku teringat, sebuah puisi Jallaludin Rumi yang sangat terkenal:
     
      Sekalipun cinta telah kuuraikan, dan kujelaskan panjang lebar
      Namun saat cinta kudatangi, aku jadi malu pada keteranganku sendiri
      Sekalipun lidah telah mampu menguraikan, namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang
      Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
      Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta
      Dalam menguraikannya, akal terbaring tak berdaya
      Bagai keledai terbenam dalam lumpur
      Cinta sendirilah yang akan menerangkan
      Cinta dan percintaanya...

Cinta.. hanya sebuah kata, tapi mencipta berjuta aksara.
Seseorang yang tak pernah mendapat sentuhan cinta akan mengatakan, "Lebay ah.. cinta-cintaan melulu.."
Seseorang yang sedang belajar mengenal cinta akan berkata, "Cinta, sesuatu yang penuh misteri untuk dikuak"
Seseorang yang sedang jatuh cinta akan berkata, "Cinta, satu-satunya bunga yang bisa mekar tanpa bantuan musim"
Seseorang yang sedang dimabuk oleh cinta akan berkata,"Cinta, adalah bara yang tersimpan di setiap dada manusia"
Seseorang yang pernah terpuruk olah cinta akan berkata,"Menggenggam cinta, seperti menggenggam madu dan racun sekaligus. Manis, tapi menyakitkan"

Cinta, hanya sebuah kata, tapi menyimpan berjuta makna
Berpuluh pujangga menuliskannya
Beribu karya sastra dilahirkannya
Tetap tak bisa menuntaskan arti sebuah kata 'cinta'

Dan aku, yang bukan pujangga
dan aku, yang juga tak bisa menuntaskannya
namun...
punya definisi sendiri tentang cinta
Karena menurutku, Cinta adalah kita...
Karena kita tak kan tercipta tanpa cinta
Karena kita tak kan bisa mencipta tanpa cinta
Karena kita tak kan bisa hidup tanpa cinta...

Comments

Popular Posts