Kau...

Kau gadis, yang sedang mengukir bayang
Memagut pesan cahaya dari senja yang tersisa
Gemulai ujung tanganmu memainkan
Senar-senar kecapi dengan irama sesuka hati
Sumbang…
Walau tak sesumbang jiwamu, yang akarnya menancap di tanah sedang daunnya melambai menggapai langit yang semakin pekat pada setegukan malam tanpa bintang

Kau gadis, yang memahat angan-angan
Pandang matamu lekat dengan senyum yang selalu tersungging di bibir
Adakah yang kau lihat?
Keindahan sejati yang menari?
Atau hanya segumpal mendung yang berarak dari sekumpulan mimpi yang menguap siang tadi?

Comments

Popular Posts