Waktu...

Malam ini, bulan memang tak lagi bundar. Tidak merah jambu seperti purnama dua hari lalu. Tapi masih cukup menerangi, wajah-wajah yang tengadah mencari.
Telaga hitam tempatmu memantulkan bayangan, juga tak lagi pasi seperti beberapa waktu silam. Kilau warna warni seakan berdesakan, berebut tempat di permukaan.
Bahkan kokkabura yang biasa bertengger di dahan ini pun kini terbang mencari, dahan-dahan yang lebih tinggi dan lebih sunyi. 
Ah.. waktu, memang tak pernah kembali sama, walau berputar pada lintasan serupa. Semakin menjauh, walau sepenuh tenaga kau kayuh, tuk sekedar mencium aromanya...

Tengoklah ke belakang, atau balikkan badan. Jalan-jalan yang kau lalui mungkin bisa jadi kenangan, atau semacam pelajaran, atau malah jadi bumerang? Yang jelas, jalan yang sudah tersibak, tak kan kembali tertutup semak.
Kita memang hanya manusia. Dan hanya manusia yang diciptakan dengan penuh rasa. Maka.. mengapa masih merasa 'hanya'? Tak taukah bahwa makhluk lainpun mendamba sebuah rasa dan emosi bergemuruh di jiwanya?
Maka..
Ketika 'rasa' lampau mengejek kita
Ketika 'rasa' kini mempermainkan kita
Ketika 'rasa' akan datang seakan menggoda
Ingatlah bahwa kita memang manusia yang penuh rasa...
Jadi, tersenyumlah pada setiap rasa yang menyapa lidah kita... :)

Comments

Popular Posts