Tunneling Efek

Berbekal tugas dari seorang Dosen untuk mencari referensi fenomena “Quantum Tunneling Efek”, tiba-tiba otak saya seperti kena setrum, takjub. Jika dalam sudut pandang klasik, kita tak akan mampu menerobos penghalang yang memiliki energi lebih besar. Dalam dunia kuantum, tunneling menyatakan suatu efek menerobosnya partikel yang bergerak terus menerus melewati dinding penghalang (energi potensial) yang menghalanginya. Probabilitas kuantum yang tidak nol memungkinkan terjadinya penerobosan partikel yang memiliki energi lebih rendah dari dinding penghalangnya!

Kalimat yang cukup menggelitik benak saya. Mungkin karena saya orang yang suka menerobos! Hahaha…
Hmm.. bukan itu.
Ini seperti memberi gambaran ilmiah mengenai, bagaimana Allah akan memberikan hasil terbaik dari usaha kita, walau secara logika, usaha kita tak sebanding dengan tujuan yang ingin dicapai.  
Seperti firman Allah dalam (QS 13:11) “…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”

Lantas, apa hubungan antara mengubah keadaan dengan tunneling efek?

Pernah membaca sebuah cerita :
Nasib kita ada di tangan kita.
Dahulu, ada seorang jenderal dari negeri Tiongkok kuno yang mendapat tugas untuk memimpin pasukan melawan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat lebih banyak. Mendengar kondisi musuh yang tak seimbang, seluruh prajuritnya gentar, khawatir akan menderita kekalahan. Dalam perjalanan menuju medan perang, sang Jenderal berhenti di sebuah altar vihara. Ia melakukan sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa. Para prajurit menanti di luar vihara dengan harap-harap cemas. Tak lama kemudian, sang jenderal keluar dari vihara. Ia berteriak pada seluruh pasukannya, ‘Kita telah mendapat petunjuk dari langit’. Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol kerajaan dari sakunya. Sambil mengacungkan koin itu ke udara ia berkata, ‘Sekarang, kita lihat apa kata nasib. Mari kita adakan toss. Bila kepala yang muncul maka kita akan menang. Tapi bila ekor yang muncul, kita akan kalah. Hidup kita tergantung pada ini‘.

Jenderal lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun berputar-putar di udara. Lalu jatuh berguling-guling ditanah. Seluruh pasukan mengamati apa yang muncul. Setelah agak lama menggelinding ke sana-kemari, koin itu terhenti. Dan yang muncul adalah KEPALA. Kontan seluruh pasukan berteriak kesenangan. ‘Hore! Kita akan menang. Nasib berpihak pada kita! Ayo, serbu dan hancurkan musuh. Kemenangan sudahlah pasti.’ Dengan penuh semangat sang Jenderal dan pasukannya bergerak menuju medan perang. Pertempuran berlangsung sangat sengit. Dengan bekal keyakinan dan tekad baja akhirnya musuh yang tak terhingga banyaknya dapat dikalahkan. Jenderal dan seluruh pasukannya betul-betul senang. Seorang prajurit berkata,’Sudah kehendak langit, maka tak ada yang bisa mengubah nasib’.

Sesampai di ibu kota mereka disambut meriah oleh seluruh penduduk. Raja pun terkagum-kagum mendengar kisah peperangan yang dahsyat itu. Beliau bertanya pada sang Jenderal, bagaimana ia mampu mengobarkan semangat pasukannya hingga begitu gagah berani. Sang Jenderal kemudian menyerahkan koin emasnya pada Raja sambil berkata, ‘Paduka, inilah yang memberikan mereka nasib baik’. Raja menerima dan mengamati koin emas itu yang ternyata kedua sisinya bergambar KEPALA!

Nah.. Bagaimana garis besarnya? (Abaikan konten ‘dewa-dewa, karena tentu bukan itu titik beratnya)
Bagi saya tunneling efek seperti penjelasan ilmiah tentang KEKUATAN KEYAKINAN pada diri manusia, bahwa Allah akan mengubah nasib ketika kita berusaha maksimal untuk mewujudkan keinginan kita. Jika secara ilmiah, partikel saja memiliki kesempatan untuk menerobos dinding potensialnya, bagaimana dengan kita, yang memiliki KEYAKINAN untuk berusaha mengubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Karena rizki dan pertolongan Allah datang dari tempat yang tidak kita duga-duga.

Comments

Popular Posts